Terlihat Akur, NH-SYL Wajib Diteladani | TERASKATA.ID

Diposting pada

TERASKATA.id, Makassar – Sebuah foto yang memuat gambar dua politisi senior asal Sulawesi Selatan, Nurdin Halid dan Syahrul Yasin Limpo beredar luas di Media Sosial Whatsapp dan Facebook.

Dua tokoh yang kerap berseberangan dalam proses politik itu, tampak mesra didalam sebuat pesawat. Foto itu diunggah oleh Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Sulawesi Selatan, Nasruddin Upel di Group Whatsapp Accarita II, Indeks Demokrasi dan sejumlah group WA lainnya.

BACA JUGA : Masih Ada Pejabat di Palopo yang Asal Bapak Senang

Nasruddin Upel yang dikonfirmasi teraskata.id mengungkapkan, bahwa foto itu diambil saat perjalanan pulang kedua tokoh tersebut dari Singapura , usai menjenguk Mantan Bupati Gowa dua periode Ichsan Yasin Limpo yang sedang dirawat di salah satu rumah sakit ternama di Singapura.

” Pak NH dan pak SYL satu pesawat dalam penerbangan dari Singapura hari ini (Kamis, 13/06/19),” kata Upel-sapaan akrabnya.

Eks Sekretaris KNPI Sulsel ini mengatakan, foto kedua tokoh hebat Sulawesi Selatan itu, merupakan momentum besar dari sosok yang punya andil besar dalam memajukan Sulawesi Selatan itu.

”Ini wujud keteladanan figur yang patut dicontoh,” katanya.

Berbeda pandangan politik kata Upel, tidak mesti membatasi silaturahmi keduanya. Dalam hubungan komunikasi keduanya tetap baik dan selalu terjaga. Itu menurutnya adalah buah daru proses panjang yang pernah dilalui kedua tokoh yang besar dari Partai Golkar itu.

”Itulah hebatnya tokoh yang lahir dari sebuah proses panjang,” tandasnya.

Sekedar diketahui, SYL-NH seringkali berhadap-hadapan dalam proses politik, khususnya di Sulawesi Selatan. Berdasarkan penelusuran teraskata.id, perseteruan keduanya dimulai pada suksesi Gubernur Sulsel 2003.

Saat itu, Partai Golkar menduetkan HM Amin Syam-Syahrul Yasin Limpo. Nurdin, yang juga kader Golkar, memilih untuk ikut bertarung melawan paket Amin Syam-SYL dengan menggandeng Iskandar Mandji. Saat itu, Nurdin harus takluk dari pasangan Amin-Syam-SYL.

BACA JUGA : Golkar Sulsel Sebut 3 Nama Calon Ketua DPRD Luwu Utara

Perseteruan berlanjut di Pilwalkot Makassar pada 2013 silam. Nurdin saat itu, menduetkan Supomo Guntur dengan adik kandungnya, Kadir Halid. Sementara SYL yang saat itu menjabat sebagai Ketua Golkar Sulsel menolak keras Kadir Halid sebagai pendamping Supomo. Ia kemudian membuka poros baru dengan mendorong adik kandungnya, Irman Yasin Limpo (None) maju berpasangan dengan Busrah Abdullah. Poros dadakan ini memberi efek kejut luar biasa pada Partai Golkar. Misi SYL berhasil. Meski poros baru yang didorongnya tidak lolos, yang pasti paket yang diusung Golkar atas intervensi kekuatan Nurdin di DPP juga tidak lolos.

Perpecahan di DPP Partai Golkar melanjutkan perseteruan kedua tokoh Sulsel itu. Jelang Munaslub Golkar, SYL memutuskan maju di Munas Golkar tahun 2016. Gagal di munas, SYL terbuang dari golkar yang diisi oleh kubu Setya Novanto. SYL akhirnya lengser dari Ketua Golkar Sulsel dan digantikan oleh Nurdin Halid sebagai plt Ketua Golkar Sulsel.

BACA JUGA : OPINI : Ketimpangan, Demokrasi dan Agama

Pergantian ini terjadi menjelang Pilgub 2018. Pencopotan SYL itu, dianggap sebagai upaya untuk memutus pengaruh klan Yasin Limpo di Sulsel. Nurdin dianggap untuk mengganggu kepentingan Ichsan YL yang disiapkan menggantikan SYL di pilgub. Hingga akhirnya pada Pilgub 2018 Nurdin Halid berhasil mengendari Partai Golkar, sedangkan adik kandung SYL, Ichsan Yasin Limpo maju lewat jalur Independen. NH-SYL kembali berhadap-hadapan. Pilgub 2019 berakhir. Hasilnya, baik Nurdin maupun SYL tidak dalam posisi menang. (*)